Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Usia Bukan Lah Masalah, Tetapi Mental yang Kuat Kata Legenda Petinju Asal Filipina Ini yang Menjadi Juara Tertua di Dunia

Manila - Legenda tinju Filipina, Nonito Donaire, telah memberikan kejutan ke penjuru dunia. Ia baru saja menasbihkan diri sebagai juara tertua di usianya yang ke-38. Capaian itu berhasil diukir Donaire saat menghadapi jawara kelas bantam WBC, Nordine Oubaali, di Carson, California, pada Minggu (30/5) malam waktu setempat. Donaire yang memiliki julukan 'Flash' menunjukkan kecepatannya dalam battle tersebut. Ia melepaskan stab kanan dan beberapa hook kiri yang tajam di dua ronde awal. Pada ronde ketiga, Donaire berhasil menjatuhkan Oubaali ke kanvas sebanyak dua kali. Untuk yang terakhir, terjadi tepat setelah bel berbunyi. Memasuki ronde keempat, Donaire memberikan beberapa pukulan sampai membuat Oubaali terkapar untuk ketiga kalinya. Wasit lalu memutuskan untuk menghentikan battle. Dengan kemenangan tersebut, Donaire berhak atas gelar juara kelas bantam WBC. Petinju kelahiran Talibon itu kini menjadi juara tertua di dunia. Menanggapi pencapaiannya, Donaire mengatakan usia bukan

Salah Satu Danau Terbesar di Dunia Aral Sea yang Tidak Memiliki Air

Jakarta - Aral Sea atau Laut Aral membentang antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Meskipun Laut Aral menggunakan istilah 'laut' dalam namanya, namun secara teknis adalah sebuah danau. Dilansir Britanica, danau dangkal tersebut sempat menjadi perairan pedalaman terbesar keempat di dunia. Luasnya dahulu mencapai 67.500 kilometer persegi, kira-kira luasnya setengah luas Pulau Jawa. Namun, dalam kurun waktu 40 tahun semenjak tahun 1960, danau ini mengalami penyusutan secara drastis. Pada tahun 2014 luas Laut Aral tersisa hanya sekitar 10 persen dari ukuran awal. Uniknya, danau raksasa itu tidak memiliki air di dalamnya. Kondisi tersebut terjadi sejak 61 tahun silam, ketika wilayah itu masih jadi bagian dari Uni Soviet. Pada tahun 1960-an, Uni Soviet mengalihkan dua sungai utama yang melintasi danau, yakni Amu Darya dan Syr Darya untuk melaksanakan proyek irigasi besar-besaran, khususnya untuk menanam kapas. Karena proyek penanaman kapas itulah, volume air di Laut Aral terkuras habis.

Sisa Puing Bekas Roket Luar Angkasa China Sebesar 21 Ton Akan Jatuh Kembali Ke Bumi, Beberapa Prediksi Jatuhnya Menurut Para Ahli

Jakarta - Sisa pecahan roket besar China, Long March 5B menjadi pusat perhatian karena akan jatuh kembali ke Bumi dalam keadaan tidak terkendali. Pasukan komando militer luar angkasa Amerika Serikat, yang dikenal dengan Room Command, bahkan tengah sibuk melacak sisa pecahan roket besar China itu. Roket Long March 5B diluncurkan dari pulau Hainan pada 29 April lalu. Ia membawa modul Tianhe, yang akan menjadi stasiun luar angkasa pertama China dengan kapasitas tiga awak. Peluncuran Tianhe adalah yang pertama dari 11 misi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan huge proyek tersebut. Sialnya, setelah berhasil mengorbit, sisa pecahan inti tahap utama roket, yang diyakini memiliki berat sekitar 21 bunch akan turun kembali ke Bumi dalam kondisi tidak terkendali. Beberapa ahli khawatir bisa mendarat di daerah berpenghuni. United States Space Command memproyeksikan pecahan roket akan jatuh sekitar 8 Mei mendatang. Posisi jatuhnya tidak dapat ditentukan sampai beberapa jam, ia masuk atmosfer Bumi M