Kabar Duka dari Dunia Musik Tanah Air, Hubert Henry Limahelu Meninggal Dunia

Jakarta - Industri musik Indonesia kembali berduka. Bassist dari band rock Boomerang, Hubert Henry Limahelu, meninggal dunia pada Sabtu (24/4).

Kabar duka ini disampaikan oleh akun Instagram resmi Boomerang, @boomerang_official.

"Selamat Jalan Hubert Henry Limahelu. Semua #Kisah dan karyamu akan selalu menjadi warna untuk kami Smsemua. Semoga #Kembali dalam lindungan Tuhan di surga. Doa kami akan selalu menyertai," tulis Boomerang.

Hubert meninggal dunia di usia 53 tahun. Sejak beberapa waktu lalu, ia memang sudah dirawat di rumah sakit, karena menderita sakit kronis.

Bahkan, Boomerang sempat mengumumkan bahwa Hubert hendak dioperasi beberapa waktu lalu. Mereka word play here meminta kerabat dan followers untuk berdonasi demi kesembuhan Hubert.

"Beloved Boomers, kami dari keluarga besar Boomerang ingin mengabarkan dan meminta bantuan serta doa untuk @hubert_henrylimahelu yang saat ini sedang menjalani operasi dikarenakan pecah pembuluh darah syaraf otak," tulis Boomerang beberapa waktu lalu.

Dari donasi itu, sudah terkumpul uang hingga Rp 21 juta. Namun, Tuhan berkehendak lain dan Hubert meninggal dunia di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya, Jawa Timur.

Banyak artis rock yang mengucapkan bela sungkawa di Instagram Boomerang atas kepergian Hubert. Beberapa di antaranya adalah Cella Kotak dan band Stand Right here Alone.

Mantan vokalis Boomerang, Jecovox, turut mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya Hubert. Paman dari artis Giorgino Abraham itu pun membubuhkan inscription yang penuh haru.

"Selamat jalan brother @hubert_henrylimahelu, doa terbaik utk istri, anak & keluarga yg ditinggalkan, may you rest in peace my bosom friend," tulis Jecovox.

Hubert Henry Limahelu merupakan salah satu pendiri band Boomerang, bersama John Paul Ivan, Roy Jeconiah, dan Farid Martin. Band yang berdiri sejak 1991 ini telah menelurkan sejumlah karya seperti Peluk Jiwaku, Sepi Tak Bertepi, dan Fajar Pagi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidang Peceraian Bams Eks Samsons Dengan Istrinya Ditunda Sampai Minggu Depan

Jakarta -  Bams eks Samsons dan istrinya, Mikhavita Wijaya, mantap untuk bercerai. Sidang cerai keduanya word play here masih terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hari ini, sidang putusan dijadwalkan berlangsung by means of e-court. Namun, sidang batal untuk digelar. "Iya ( ditunda )," ujar seorang hakim yang menangani sidang cerai Bams dan Mikhavita di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/10). Sang hakim pun membeberkan alasan penundaan sidang putusan. Rencananya, sidang akan ditunda hingga pekan depan. "Ditunda sampai pekan depan," kata sang hakim. "Kan harus ada verifikasi dari tiga hakim. Sekarang ini salah satu hakim berhalangan hadir karena keluarga istri ada yang meninggal," sambungnya. Kami kemudian berupaya untuk menghubungi pengacara Bams terkait penundaan ini. Namun, belum ada tanggapan. Sementara itu, pihak Mikhavita juga bungkam terkait kasus perceraiannya ini. Sebelumnya, pihak Bams yang diwakili kuasa hukumnya, Danie
Baca selengkapnya

Salah Satu Danau Terbesar di Dunia Aral Sea yang Tidak Memiliki Air

Jakarta - Aral Sea atau Laut Aral membentang antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Meskipun Laut Aral menggunakan istilah 'laut' dalam namanya, namun secara teknis adalah sebuah danau. Dilansir Britanica, danau dangkal tersebut sempat menjadi perairan pedalaman terbesar keempat di dunia. Luasnya dahulu mencapai 67.500 kilometer persegi, kira-kira luasnya setengah luas Pulau Jawa. Namun, dalam kurun waktu 40 tahun semenjak tahun 1960, danau ini mengalami penyusutan secara drastis. Pada tahun 2014 luas Laut Aral tersisa hanya sekitar 10 persen dari ukuran awal. Uniknya, danau raksasa itu tidak memiliki air di dalamnya. Kondisi tersebut terjadi sejak 61 tahun silam, ketika wilayah itu masih jadi bagian dari Uni Soviet. Pada tahun 1960-an, Uni Soviet mengalihkan dua sungai utama yang melintasi danau, yakni Amu Darya dan Syr Darya untuk melaksanakan proyek irigasi besar-besaran, khususnya untuk menanam kapas. Karena proyek penanaman kapas itulah, volume air di Laut Aral terkuras habis.
Baca selengkapnya

Kisah Pilu Sekaligus Pengalaman Yang Berharga Kapten Timnas Belanda Virgil Van Dijk

Jakarta - Virgil van Dijk memiliki kisah yang patut diapresiasi sebelum kini menjadi pesepak bola profesional yang memperkuat Liverpool. Ia pernah menjadi tukang cuci piring. Kala itu, kepindahan Van Dijk dari Southampton ke Anfield memakan biaya sekitar 75 juta pounds atau setara 1,3 triliun rupiah. Jumlah tersebut word play here menjadikannya sebagai bek termahal di dunia. Ia bahkan mendapat gaji kurang lebih 180 miliar per tahun. Meski bisa dibilang dirinya mampu mendapat segalanya dari kehidupannya sekarang, Van Dijk pernah menjadi pekerja kasar demi bisa mendapat uang. Kisah perjalanan karier Virgil van Dijk sebagai pesepak bola dimulai saat ia meninggalkan tanah kelahirannya, Kota Breda pada 2008. Van Dijk yang saat itu berusia 17 tahun, meninggalkan Kota Breda untuk bergabung dengan akademi klub Liga Belanda, Willem II. Namun, Van Dijk hanya bertahan di klub Willem II selama dua tahun hingga 2010. Ia memilih meninggalkan Willem II karena tidak mengalami perkembangan dan juga mem
Baca selengkapnya